TENTANG DUSUN NGLINGGO DAN PARIWISATANYA

Sejarah Nglinggo
    Menurut cerita yang turun temurun, keberadaan dusun Nglinggo tidak terlepas dariperistiwa sejarah Pangeran Diponegoro. Diceritakan bahwa pada jaman itu 3 orang pengikut setia Pangeran Diponegoro, yang bernama Ki Linggomanik, Ki Dalem Tanu, dan Gagak Roban mendapatkan wilayah menoreh, yang sekarang meliputi Kulon Progo, Magelang dan Purworejo, sebagai wilayah kosentrasi bergerilyanya melawan Kompeni Belanda. Sebagai pusat perjuangan dipilihlah lokasi yang berada di puncak pegunungan menoreh. Sebuah tempat yang strategis untuk menyusun strategi kan mengamati pergerakan kompeni Belanda. Tempat ini kemudian dinamakan Nglinggo, diambil dari nama pemimpinnya yaitu Ki Linggo Manik.
    

Sebagai bukti sejarah, saat ini kita bisa menjumpai adanya 3 petilasan yang banyak ditumbuhi pepohonan besar berumur ratusan tahun. Tempat ini sekarang masih dijaga kelestariannya oleh masyarakat dan menjadi obyek wisata spiritual.
Desa Wisata Nglinggo adalah sebuah pegunungan menoreh yang terletak di puncak pegunungan Menoreh.
Secara atministrative merupakan wilayah dari 2 buah dusun, yaitu Nglinggo Barat dan Nglinggo Timur, di desa Pagerharjo, kecamatan Samigaluh, kabupaten Kulon Progo, DIY.
    Berada pada ketinggian 900-1000 m dpl sehingga sehari-hari desa ini berhawa sejuk disiang hari dan dingin dimalam hari. Jika kabut mulai menyelimuti desa ini pada pagi hari dan menjelang sore, seolah-olah kita berada di “Negeri Atas Awan”.
    Berbekal panorama yang elok serta adat-istiadat  dan budaya yang menarik maka pada tahun 2004 desa ini ditetapkan sebagai Desa Wisata Nglinggo. pada tahun 2009 juga mendapat gelar sebagai desa Wisata ter-Unik di DIYAKSES MENUJU LOKASI


*  Jika anda datang dari Yogyakarta, dari Tugu terus aja ke arah Barat sampai perempatan Kenteng Nanggulan belok kanan hingga perempatan Dekso Kalibawang kemudian belok kiri melalui jalan yang berkelok-kelok dan menanjak yang dikelilingi perbukitan menoreh serta dibawahnya mengalir sungai yang jernih. Setelah melewati Kantor Kecamatan Samigaluh anda akan menjumpai terminal terakhir (plono) kemudian belok kanan dan sampailah anda di Desa Wisata Nglinggo. Jarak dari kota Yogyakarta kira-kira 35 km.

*   Jika anda datang dari arah Wates sebaiknya mengambil jalan Wates-Pengasih-Nanggulan. Sampai di perempatan Kenteng Nanggulan anda terus saja seperti petunjuk diatas.


*   Jika anda datang dari arah Borobudur sebaiknya mengambil jalan Borobudur-Mendut. Pertigaan Candi Mendut anda ambil arah kanan menuju Kalibawang. hingga perempatan Dekso. Sampai di perempatan Dekso Kalibawang anda terus saja seperti petunjuk diatas.
    

Sebelum menuju ke Desa Wisata Nglinggo sebaiknya anda kontak dulu ke nomor kami. dengan senang hati kami akan memandu perjalanan anda atau menjemput anda.

Jelajah Alam
Nglinggo merupakan daerah perbukitan, disana kita akan menemui  sungai yang jernih, bukit-bukit kecil, serta pohon pinus yang menghampar. Kita juga bisa menikmati udara segar didalam hutan pinus.
ada tiga jalur yang bisa dipilih, jalur pendek (1 jam), jalur sedang (2 jam), jalur panjang (3 jam).


Seni Budaya
Lengger Tapeng merupakan kesenian yang ada di Nglinggo. selain itu juga ada Lengger Anak, dan jatilan.
Untuk Lengger Tapeng bisa bermain antara durasi 30 menit, 60 menit, untuk semua lakon bisa pentas dengan durasi 5 jam. Ada juga beberapa pelukis yang tinggal dan membuat studio serta bekerja seni di desa ini.
Makanan Khas
Tawonan, nasi rempah, klemet, geblek, gula aren bisa anda cicipi sambil menikmati suara kicau burung dan sepoi-sepoi angin gunung.
Bumi Perkemahan
Bukit datar dan hamparan kebun teh merupakan salah satu andalan kami dalam mengemas bumi perkemahan. serta suasana yang sunyi dan lengang,
tidak lupa bukit yang tinggi memudahkan kita untuk menyaksikan munculnya sang surya di ufuk timur sampai tenggelam di ufuk barat.
 

Permainan
Bermain sangatlah digemari oleh remaja, apalagi anak-anak, di tempat ini kami juga menyediakan banyak tempat untuk bermain di alam bebas. agar kita lebih dekat mengenal alam pegunungan.